josbet - Di era globalisasi seperti saat ini, kecanggihan teknologi mengambil banyak peran dalam kehidupan manusia. Bahkan, anak dibawah umur saja kini sudah tidak canggung dan bingung saat mengoperasikan gadget yang diberikan oleh orang tua mereka.
Akun media sosial pun dijadikan sarana oleh anak dibawah umur untuk mengekspresikan diri mereka. Berkat akun itu pula, tingkat kepercayaan diri seseorang berangsur naik. Mereka tak ragu lagi untuk mengajak berkenalan, kemudian disambung dengan pertemuan. agen bola online
Sayangnya, kisah percintaan ala Anak Baru Gede (ABG) kerap berakhir dengan tragis. Seperti yang menimpa SN, bocah berusia 14 tahun asal Bandung ini diperkosa 9 pemuda secara bergiliran di kamar kosnya di bilangan Riung Bandung beberapa bulan lalu. Keluarga kemudian melaporkannya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung.
Hasil penyelidikan, kemudian ditangkap enam pria yakni GR (16), AG (20), AE (23), CS (22), DS (24) dan DA (21). "Sekarang kita masih melakukan pengejaran kepada tiga pelaku lainnya," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Mashudi di Mapolrestabes Bandung, Selasa (8/4). agen bola
Awal mula kejadian itu menurut Mashudi, korban pertama kali berkenalan dengan GR melalui jejaring sosial Facebook. Dari situ dua sejoli ini bertemu di suatu tempat hingga akhirnya dibawa GR ke tempat kos.
"GR yang sudah bertemu kemudian membawa ke tempat indekos dan di sana telah berada 8 orang rekan GR," ungkapnya.
Di situ kemudian korban diberikan minuman yang telah diisi obat bius sehingga mengakibatkan korban tidak sadarkan diri.
"Di situlah persetubuhan terjadi oleh pelaku," ungkapnya. Pihaknya saat ini masih memburu tiga pelaku lainnya. Adapun ke enam tersangka kini telah diamankan di sel tahanan Mapolrestabes Bandung. agen bola euro 2016
Mereka terancam hukuman penjara 15 tahun karena melanggar Pasal 81,82 UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Selain tersangka polisi berhasil menyita barang bukti berupa 1 kaos berwarna hitam, 1 buah celana levis, 1 buah bra hitam dan satu celana dalam berwarna ungu.
Kejadian serupa juga menimpa seorang siswa SMA di Palembang, sebut saja Melati (16). Ia menjadi budak seks AR, pemuda 23 tahun yang baru saja menjadi pacarnya.
Pemuda yang berprofesi sebagai sopir angkot ini menyetubuhi Melati hingga belasan kali hanya dalam satu malam. agen ibcbet
Kesal pasangannya enggan bertanggungjawab dan memilih meninggalkannya, korban akhirnya melaporkan kasus itu ke polisi.
Kepada penyidik, korban mengaku peristiwa itu bermula saat dirinya berkenalan dengan pelaku yang waktunya hanya dalam sehari. Mereka pun langsung menjalin hubungan asmara karena cinta pandangan pertama.
Kemudian, pelaku yang beralamat di Kelurahan Pasundan, Kecamatan Kalidoni, Palembang, itu mengajak jalan-jalan, Sabtu (12/12).
Dengan rayuan maut, pelaku berhasil membujuk korban menginap di sebuah hotel di hari itu. Di sanalah pelaku dengan leluasa menyetubuhi korban. Selama enam jam, korban harus melayani nafsu kekasihnya itu empat kali. agen judi online
Sepekan kemudian, mereka kembali mengulangi perbuatan itu di hotel berbeda. Ironisnya, dalam semalam korban menjadi budak seks pelaku hingga belasan kali. Bahkan, korban mengaku pinggang dan kemaluannya kesakitan.
"Waktu yang pertama empat kali, yang kedua lebih dari sepuluh kali, ada belasan kali, sampai-sampai pinggang saya pegal. Pagi baru selesai," ungkap Melati saat melapor ke SPKT Polresta Palembang, Selasa (22/12).
Namun, sejak kejadian terakhir atau satu pekan terakhir, pelaku tak lagi datang ke rumahnya. Korban pun sulit mencarinya karena telepon pelaku tak aktif lagi. Padahal, pelaku berjanji akan menikahi korban meski tidak hamil. agen sbobet
"Saya tidak tahu hamil apa tidak, karena baru dua minggu. Tapi, dia meninggalkan saya," ujarnya.
Kasus ini akan diproses pihak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polresta Palembang. Polisi berjanji akan menangkap pelaku atas dugaan kasus perbuatan asusila terhadap anak di bawah umur.
"Akan kita dalami dan periksa para saksi. Terlapor akan dipanggil secepatnya," tegas Kasat Reskrim Polresta Palembang Maruly Pardede. agen bola terpercaya
Mungkin masih banyak lagi kasus serupa yang terjadi di beberapa daerah. Sebagai langkah antisipasi, dibutuhkan pengawasan dari orang tua terhadap anaknya.
0 komentar:
Posting Komentar