Sejago-jagonya Barcelona dengan trisula mengerikan Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar, mereka juga tidak sempurna.
Ada noda yang terlihat nyata di tengah kegarangan trio Amerika Selatan itu merobek jala lawan secara reguler.
Hampir selalu sukses menerobos segala macam bentuk pertahanan, mungkin jadi sebuah kejutan kalau Messi, Suarez, dan Neymar malah melempem dalam aksi yang kelihatannya mudah: menendang penalti.
Messi, terlepas dari talenta briliannya, kerap disorot lantaran dianggap kurang mumpuni soal konversi dari titik putih, tetapi ia ternyata tidak sendirian dalam hal itu dan yang pasti bukan yang terburuk di antara trio MSN.
Adalah Neymar yang paling melempem, dengan Opta mencatat empat tendangan penalti striker Brasil itu urung berbuah gol dari total delapan kesempatan di semua ajang musim ini.
Khusus di La Liga, Barcelona telah gagal mengeksekusi sebanyak enam tembakan penalti musim ini, dan itu merupakan rekor terbanyak dalam semusim sejak 1976/77.
Momen kegagalan terbaru, tentu saja, bisa diihat pada laga tunda menghadapi tuan rumah Sporting Gijon tadi malam. Blaugrana menang 3-1 dan Messi sukses mengemas brace untuk menembus milestone 300 gol, sementara Suarez bikin satu gol, namun nama terakhir yang jadi topskor sementara ini gagal menaklukkan kiper Pichu Cuellar dari titik putih di menit 62.
Mundur sedikit lebih jauh ke akhir pekan lalu, tap penalty Messi versus Celta Vigo membuat heboh dan jadi bahan perbincangan hangat. Opini terbelah dengan sebagian pihak mengapresiasi ketidakegoisan Messi sementara kubu yang lain melabelinya tindakan tak respek pada lawan. Tetapi, dalam statistik tendangan itu sendiri, lagi-lagi, tercatat sebagai "penalti gagal".
Kendati demikian, bukan tak mungkin pengambilan penalti semacam itu bakal lebih sering kita saksikan di masa datang. Bukan sebagai aksi kurang ajar pada tim oposisi, melainkan sebuah solusi untuk payahnya eksekusi para penyerang Barcelona.
Ada noda yang terlihat nyata di tengah kegarangan trio Amerika Selatan itu merobek jala lawan secara reguler.
Hampir selalu sukses menerobos segala macam bentuk pertahanan, mungkin jadi sebuah kejutan kalau Messi, Suarez, dan Neymar malah melempem dalam aksi yang kelihatannya mudah: menendang penalti.
Messi, terlepas dari talenta briliannya, kerap disorot lantaran dianggap kurang mumpuni soal konversi dari titik putih, tetapi ia ternyata tidak sendirian dalam hal itu dan yang pasti bukan yang terburuk di antara trio MSN.
Adalah Neymar yang paling melempem, dengan Opta mencatat empat tendangan penalti striker Brasil itu urung berbuah gol dari total delapan kesempatan di semua ajang musim ini.
Khusus di La Liga, Barcelona telah gagal mengeksekusi sebanyak enam tembakan penalti musim ini, dan itu merupakan rekor terbanyak dalam semusim sejak 1976/77.
Momen kegagalan terbaru, tentu saja, bisa diihat pada laga tunda menghadapi tuan rumah Sporting Gijon tadi malam. Blaugrana menang 3-1 dan Messi sukses mengemas brace untuk menembus milestone 300 gol, sementara Suarez bikin satu gol, namun nama terakhir yang jadi topskor sementara ini gagal menaklukkan kiper Pichu Cuellar dari titik putih di menit 62.
Mundur sedikit lebih jauh ke akhir pekan lalu, tap penalty Messi versus Celta Vigo membuat heboh dan jadi bahan perbincangan hangat. Opini terbelah dengan sebagian pihak mengapresiasi ketidakegoisan Messi sementara kubu yang lain melabelinya tindakan tak respek pada lawan. Tetapi, dalam statistik tendangan itu sendiri, lagi-lagi, tercatat sebagai "penalti gagal".
Kendati demikian, bukan tak mungkin pengambilan penalti semacam itu bakal lebih sering kita saksikan di masa datang. Bukan sebagai aksi kurang ajar pada tim oposisi, melainkan sebuah solusi untuk payahnya eksekusi para penyerang Barcelona.
0 komentar:
Posting Komentar